Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Wish dan Hope dalam Berbagai Tenses

Bahasa Inggris memiliki banyak kosa kata yang memiliki makna yang hampir mirip. Kata-kata tersebut kadang membuat kita bingung, kata yang mana yang harus kita pilih yang benar dan sesuai dengan konteks situasi yang terjadi.


Beberapa diantaranya adalah hope dan wish.
Kita sudah tahu bahwa kedua kata tersebut baik hope dan wish sering kali digunakan dalam situasi dimana kita mengharapkan atau menginginkan sesuatu.

Namun hope dan wish tidak sepenuhnya sama. Hope dan wish memiliki perbedaan dalam makna yang sekaligus mempengaruhi aturan penggunaannya.
Supaya kita tidak keliru dalam menggunakan hope dan wish, mari kita bahas perbedaan antara kedua kata tersebut berikut cara penggunaannya.

Perbedaan Wish dan Hope dalam Berbagai Tenses


Hope

Hope dapat digunakan sebagai kata benda (noun) ataupun kata kerja (verb).
Keduanya memiliki makna yang hampir sama yaitu untuk menunjukan sebuah harapan.
Hope sering kali dikonotasikan dengan makna positive. Karena hope memang digunakan untuk menunjukan sebuah harapan atau keinginan yang mungkin dapat terjadi.

Untuk lebih jelas mari kita lihat bagaimana penggunaan hope dalam contoh kalimat.
Hope yang akan kita bahas adalah hope sebagai kata kerja (verb), maka kita akan bahas bagaimana hope digunakan dalam berbagai jenis tenses yang berbeda-beda.


Hope dalam present tense

Saat kita menggunakan hope dalam kalimat berbentuk present tense, maka kita sedang mengharapkan sesuatu yang terjadi saat sekarang.
Contoh:

I hope my brother comes home today.
(Aku harap kakaku pulang hari ini)

I hope my students pass the examination successfully.
(Aku harap murid-muridku melewati ujian dengan sukses)

Mrs. Mita hopes you're happy with your new little family.
(Ibu Mita berharap kamu bahagia bersama dengan keluarga kecil baru mu)

Ketiga contoh kalimat tersebut menunjukan sebuah harapan yang mungkin terjadi pada masa sekarang.



Hope dalam past tense

Hope juga dapat digunakan dalam bentuk past tense seperti pada contoh kalimat berikut.
Contoh:

I hope Nika met with her father at the airport.
(Aku harap Nika bertemu dengan ayahnya di bandara)

I hope the train arrived on the schedule.
(Aku harap keretanya tiba sesuai jadwal)

We hope they were still at home when the storm struck.
(Kami harap mereka masi berada di rumah saat badai menerjang)

Saat hope digunakan dalam bentuk past tense mungkin kita sedikit bingung, bukankah past tense berarti sesuatu telah terjadi apakah yang telah terjadi masih dapat diharapkan untuk berubah?

Saat kita menggunakan hope dalam bentuk past tense, situasi yang terjadi adalah kita tidak benar-benar mengetahui kenyataan yang terjadi, lalu kita mengatakan sesuatu sebagai harapan semoga yang terjadi adalah sama seperti apa yang kita harapkan.

Seperti pada salah satu contoh di atas misal yang pertama
"I hope Nika met with her father at the airport."
Misalkan situasinya adalah kita mengantar Nika ke bandara untuk bertemu dengan ayahnya, lalu kita meninggalkan dia sebelum kita mengetahui apakah Nika telah bertemu dengan ayahnya atau tidak sehingga kita mengatakan I hope Nika met with her father at the airport.



Hope dalam future tense

Kita dapat mengatakan sebuah harapan yang akan dan mungkin terjadi di masa yang akan datang dengan menggunakan future tense.
Contoh:

I hope we will meet again on the same event next year.
(Aku harap kita akan bertemu lagi dalam acara yang sama tahun depan)

I hope you will be with us to celebrate my birthday next Saturday.
(Aku harap kamu bersama dengan kita untuk merayakan ulang tahun ku hari sabtu mendatang)

I hope you get better after get some treatments.
(Aku harap kamu membaik setelah mendapatkan perawatan)

Menyatakan sebuah harapan menggunakan hope untuk sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang sebenarnya dapat menggunakan pola present tense.

Kita dapat lihat pada contoh kalimat di atas, dua contoh kalimat menggunakan pola future tense dengan menggunakan will sedangkan kalimat terakhir menggunakan pola present tense.

Keduanya benar dan dapat digunakan untuk menunjukan sebuah harapan di masa yang akan datang.
Dalam hal ini kita lebih fokus pada maknanya bukan pada pola kalimatnya.



Wish

Wish juga dapat digunakan sebagai kata benda (noun) ataupun kata kerja (verb). Perbedaannya dengan hope adalah wish lebih sering digunakan untuk menunjukan sebuah harapan atau keinginan yang sebenarnya hampir tidak mungkin terjadi. Atau dengan kata lain wish digunakan sebagai pengandaian saja yang pada kenyataannya apa yang kita harapkan berbeda dengan kenyataan yang terjadi.


Wish dalam present tense

Karena wish digunakan untuk menyatakan harapan yang sebenarnya tidak mungkin terjadi, atau hanya sebuah kalimat pengandaian, maka meskipun wish digunakan untuk menyatakan sebuah pengandaian yang terjadi pada masa sekarang, pola kalimat yang digunakan adalah dalam bentuk past tense.
Contoh:

She wishes she had blue eyes.
(Dia berharap dia memiliki mata berwarna biru)

I wish I could turn back the time and never did the same mistakes.
(Aku harap aku dapat mengulang waktu dan tidak pernah melakukan kesalahan-kesalahan yang sama)

Gina wishes she were the first female president of this country.
(Gina berharap dia adalah presiden wanita pertama negara ini)

Semua makna dari ketiga contoh kalimat di atas hanya berupa pengandaian saja karena kenyataan yang terjadi adalah berbeda dengan harapan yang disampaikan.
Kita juga harus menggunakan to be were untuk subject apapun saat menggunakan wish sebagai pengandaian atau harapan yang tidak mungkin terjadi seperti pada contoh kalimat ke tiga di atas.



Wish dalam past tense

Saat kita ingin menyatakan sebuah harapan menggunakan wish untuk sesuatu yang telah terjadi, maka kita harus menggunakan pola kalimat dalam bentuk past perfect.
Contoh:

I wish I had joined the competition.
(Aku harap aku mengikuti kompetisinya)

He wish he had been Lisa's boyfriend.
(Dia berharap dulu dia adalah pacarnya Lisa)

We wish we had bought the house near the lake.
(Kami harap dulu kami telah membeli rumah dekat danau)



Wish dalam future tense

Kita harus menggunakan pola kalimat menggunakan would untuk menyatakan sebuah harapan menggunakan wish dalam bentuk future tense.
Contoh:

I wish he would change his bad habits.
(Aku harap dia akan mengubah kebiasaan-kebiasaan buruknya)

My mom wish my dad would quit smoking.
(Ibuku berharap ayahku akan berhenti merokok)

I wish Ellin would be nice to her new roommate.
(Aku harap Ellin akan bersikap baik terhadap teman sekamarnya yang baru)



Hope dan wish menggunakan to infinitive

Ada perbedaan makna yang harus kita perhatikan saat kita menggunakan hope dan wish menggunakan to infinitive.
Perhatikan contoh kalimat berikut:

I hope to meet you soon.
(Aku harap segera bertemu dengan mu)

I wish to meet my supervisor.
(Aku ingin bertemu dengan pengawasku)

Kalimat pertama bermakna sebuah harapan untuk sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang, aku berharap bertemu lagi dengan mu di masa mendatang.

Sedangkan kalimat ke dua menggunakan wish bermakna untuk sesuatu yang terjadi pada saat ini, aku ingin bertemu pengawasku sekarang.


I hope to talk to Mr. Bruce.
(Aku ingin berbicara kepada Pak Bruce)

I wish to talk to Mr. Bruce.
(Aku ingin berbicara kepada Pak Bruce)

Kalimat pertama bermakna sebuah permintaan yang halus, dengan menggunakan hope kita menunjukan bahwa kita berharap dan ingin berbicara kepada Pak Bruce.

Sedangkan saat kita menggunakan wish maknanya lebih ke sebuah perintah, kita ingin dan mendesak supaya dapat berbicara kepada Pak Bruce.

Itulah penjelasan sederhana tentang perbedaan serta aturan dalam menggunakan kata hope dan wish.
Semoga penjelasan tersebut dapat dipahami.
Mohon maaf untuk segala bentuk kekurangan dalam pembahasan materi ini.
Terima kasih telah berkunjung.

Post a Comment for "Perbedaan Wish dan Hope dalam Berbagai Tenses"